Kamis, 07 April 2022

2.3.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI - COUCHING

 2.3.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI - COUCHING


Menurut Ki Hajar Dewantara dengan Sistem Among-nya, seorang guru semestinya mampu menjadi pamong, mendidik dengan welas asih sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan si anak. Sistem pendidikan yang terbaik adalah yang mampu menumbuhkan disiplin dan pemahaman mengenai kesejatian hidup dari dalam diri siswa sendiri. Sistem Among memberikan kesempatan seluas-luasnya pada  kemandirian siswa. Peserta didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati, melalui pengalaman, pemahaman, dan upayanya sendiri. Yang terpenting adalah menjaga agar kesempatan ini tidak membahayakan si anak atau mengancam keselamatan orang lain.

Ki Hajar Dewantara juga menekankan agar para guru mendorong murid-muridnya agar mengikuti jalur yang benar dengan cara mengilhami dan memotivasi mereka dengan pikiran yang tepat. Begitu para murid bergerak di jalur yang benar, hendaknya guru berusaha untuk mengupayakan setiap peluang kemajuan bagi mereka tanpa banyak campur tangan. Selanjutnya para guru tinggal mengamati kemajuan mereka. Dengan demikian, pendidikan akan menghasilkan manusia yang merdeka, yang berkembang secara utuh dan selaras dalam segala aspek kemanusiaannya serta mampu menghargai dan menghormati manusia lain

Sistem Among ini ternyata sangat selaras dan terkait dengan materi 2.3, yaitu coaching. Dalam coaching guru berperan sebagai coach yang dapat menuntun murid sebagai coachee dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali segala potensi dan kemampuan yang dimiliki murid dengan tujuan menuntun dan mengarahkan untuk mencari solusi dengan komunikasi Asertif, jujur dan tegas tetapi tetap saling menghormati dan menghargai.

Dengan kemampuan dan keterampilan bertanya dari seorang coach, dapat menyadarkan murid akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya sehingga murid tersebut mendapatkan solusi atas permasalahannya sendiri. Dalam proses coaching, sangat jelas terlihat bahwa guru dan murid adalah mitra dalam belajar.  Belajar bersama mengenali kekuatan yang dimiliki untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan  murid

Salah satu cara untuk meningkatkan potensi dan kemampuan murid adalah dengan mengintegrasikan Pembelajaran Berdiferensiasi dan meningkatkan Kompetensi Sosial dan Emosional-nya sebagaimana yang dipelajari dalam modul 2.2. Pembelajaran ini dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat, profil dan kesiapan belajar dan mengembangkan kompetensi sosial dan emosional yang meliputi Kesadaran Diri, pengelolaan Diri, Ketrampilan Berelasi sampai akhirnya bisa mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam hidupnya

Nah, dalam proses couching, Guru sebagai coach akan selalu berupaya untuk menggali kebutuhan belajar murid dengan mendesain proses pembelajaran yang mampu memaksimalkan segala potensi yang dimiliki murid dengan tetap mengedepankan aspek sosial dan emosionalnya. Dengan begitu, diharapkan setiap murid mampu menyelesaikan setiap masalah dengan potensi dan kemampuannnya sendiri. Pada akhirnya mereka akan mampu hidup bebas dan merdeka menentukan jalan hidupnya sesuai kekuatan dan potensinya masing-masing. Hal itu karena dalam coaching, coach membutuhkan empat keterampilan yaitu ketrampilan membangun dasar proses coaching, ketrampilan membangun hubungan baik, ketrampilan berkomunikasi dan ketrampilan memfasilitasi pembelajaran

Dalam proses coaching juga ada salah satu model yang biasa digunakan oleh coach yaitu model TIRTA yang meliputi langkah-langkah Tujuan utama pertemuan/pembicaraan; Identifikasi masalah coachee; Rencana aksi coachee; dan TAnggung jawab/komitmen. Dalam aksi aspek berkomunikasi untuk mendukung praktik coaching adalah dengan Komunikasi Asertif, menjadi Pendengar aktif, Bertanya reflektif dan Umpan balik positif.

Refleksi terhadap Proses Coaching di Sekolah 

Setelah melakukan praktik couching di sekolah, saya merasa senang sekali ini karena merupakan praktik yang cukup menantang. Sangat berbeda dengan konseling maupun mentoring. Benar-benar hal ini sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa guru itu bertugas menuntun yang dalam couching ini berarti menuntun couchee melalui pertanyaan yang tegas, jujur, reflektif, efektif dan saling menghargai sehingga akhirnya couchee bisa menemukan solusinya sendiri.

Melalui praktik couching ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru, bagaimana cara couching yang baik dan benar, sehingga unsur TIRTA-nya bisa muncul semua. Saya juga belajar bagaimana menjadi pendengar yang baik dan bagaimana membangun komunikasi yang asertif.

Ke depan saya akan berusaha menjadi pribadi dan guru yang lebih baik, bisa mensosialisasikan couching ini kepada teman sejawat dan kelompok praktisi saya. Pada akhirnya dengan begitu saya berharap ke depannya akan terwujud proses pembelajaran di sekolah yang benar-benar berpusat pada murid dan berhasil menuntun mereka menjadi Profil Pancasila sejati.


Semaga Bermanfaat 

Salam & Bahagia 

Sabtu, 02 April 2022

Hari Ke 8 Ramadhan Ramadhan Bulan BBM

Hari ke 8 
Ramadhan Bulan BBM


Oleh 
Ah. Zanin Nu'man, M.Pd.I


BBM pada umumnya adalah singkatan dari Bahan Bakar Minyak, namun dalam Ramadhan ini BBM diartikan dengan Bulan Berkah dan Maghfirah (BBM) Artinya bahwa bulan Ramadhan memiliki keistimewaan, salah satunya  dilimpahkannya berkah pahala serta ampunan-ampunan (maghfirah)
BBM memiliki 4 jenis bahan bakar, yaitu Premium, Solar, Pertamax dan Pertalite:
 
1. PREMIUM. Artinya “PREi Makan dan minUM” (berhenti makan dan minum). Selama 30 hari lamanya pada bulan Ramadhan kita diwajibkan puasa, menahan diri dari makan dan minum pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa manusia harus mampu menahan dirinya baik dalam keinginan makan, minum, marah, nafsu, bahkan membicarakan hal-hal yang tak pantas.

2.
SOLAR
. Sholat yang Rajin. (Rajin Shalat Lail). Shalat merupakan ibadah wajib yang senatiasa kita lakukan 5 waktu dalam sehari, namun dibulan ramadhan ini kita harus tingatkan kualitas shalat kita dari yang semula hanya shalat wajib saja kita tambah dengan shalat-shalt sunnah lainnya. seperti, shalat lail, shalat dhuha, Tahiyatul masjid dan shalat sunnah  lainnya. yang semula shalat sendiri kita ubah untuk berusaha berjamaah di masjid serta tepat waktu. dengan meningkatkan kualitas dan intensitas shalat kita insyaAllah akan membentuk pribadi kita menjadi lebih baik, sebagimana firman Allah : 

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut [29]: 45)

Dalam Hadits dijelaskan : 
Barang siapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih) atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni(HR. Muslim no. 759)


3. PERTAMAK. PERbanyak TAdarus saMA infaK (perbanyak tadarus dan infak). Diantara amalan terbaik di bulan Ramadhan adalah membaca al-Qur'an banyak hadits yang menjelaskan tentang hal tersebut. di antaranya : 

Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an) maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat yang serupa, saya tidak mengatakan ‘Alif, lam, mim’ itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)

Kalau satu huruf saja dinilai 10 kebaikan, maka bisa kita bayangkan jika kita mampu membacanya sampai dengan khatam. Subhanallah begitu banyak pahala yang disiapkan Allah SWT bagi orang yang mau membaca Al-Qur'an. 

Selanjutnya Amalan yang tidak kalah hebatnya di bulan Ramadhan adalah Shadaqah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : 

Barang siapa memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, ia berhak atas pahalanya tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Shahih) 

4. PERTALITE (Perhatikan Tetangga jangan pelit) Puasa mengajarkan kita untuk memiliki rasa peduli terhadap orang lain, salah satunya peduli terhadap tetangga kitadengan cara mejaga hubungan baik, tidak pelit, dan membantunya. bahkan Rasulullah SAW dalam haditsnya mengancam orang yang tidak peduli terhadap tetangganya dengan menyebutnya sebagai orang yang tidak beriman sebagaiman sabdanya : 
Tidaklah disebut Mukmin orang yang kenyang, sedangkan tetangganya          kelaparan.
  
Mari senatiasa kita jadikan momentum bulan Ramadhan ini tidak hanya sebagai bulan puasa, tapi sebagai bulan peningkatan semua amalan ibadah kita termasuk di dalamnya shalat, tadarus Al-Qur’an, berinfaq dan bersedekah, serta ibadah-ibadah lainnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senatiasa diridhai Allah dan termasuk ke dalam orang-orang yang dijanjikan Jannah-Nya. Amin