Senin, 29 Januari 2024

Sunnah yang terlupakan di Bulan Ramadhan

 

Sunnah yang Terlupakan di Bulan Ramadhan




Oleh 
Ahmad Zanin Nu'man, M.Pd.I 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah ...

Setiap tahun kita bertemu dan melewati ramadhan, sebagai seorang mukmin tentu  ada renungan dan refleksi tentang ramadhan yang telah kita lewati. Apakah ada amalan yang masih sering dilupakan dan terlewat begitu saja? Hal ini perlu kita lakukan agar Ramadhan tahun ini menjadi lebih bermakna serta dapat menambah pahala dan meraih keutamaan bulan Ramadhan.

Berikut beberapa amalan sunnah yang sering terlupakan oleh sebagian muslim saat Ramadhan :

1.     Menyegerakan Berbuka Puasa

Di antara amalan yang disunnahkan saat puasa adalah menyegerakan berbuka (ta‘jîl al-fithr) bila telah yakin masuknya waktu berbuka puasa (waktu maghrib). Nabi SAW berpesan agar menyegerakan berbuka puasa dengan makan dan minum sesegera mungkin karena hal tersebut merupakan  bagian dari kebaikan. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw :


Dari Sahl bin Sa’ad r.a Rasulullah saw bersabda : Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” [HR. Bukhari 4/173 dan Muslim 1093]

 

Rasulullah saw senantiasa menyegerakan berbuka dan beliau shalat maghrib seteelah berbuka. Sebagaimana sabda beliau :

Dari Anas bin Malik  r.a berkata : Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw shalat maghrib sebelum berbuka, sekalipun berbukanya hanya dengan stengguk air. (HR. Ibnu Hibban)

 

1.     Berdo’a saat berbuka

Perlu dicatat, bahwa salah satu waktu yang mustajab untuk berdo'a adalah ketika berbuka puasa.  Sebagaimana hadits Rasulullah dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda : 

Ada tiga golongan yang do’anya tidak tertolak : orang yang berbuasa hingga berbuka, imam yang adil, dan orang yang terdzalimi. (HR. At-tirmidzi)

Ketika berbuka puasa adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah swt

 

Adapun Do’a buka puasa adalah : 

Telah hilang rasa haus, urat-urat menjadi segar, dan insyaAllah dita[kan sebagai pahala

 

Hal ini berdasarkan Hadits Nabi :

Dari ibnu Umar r.a ia berkata ; Rasulullah saw apabila berbuka puasa ia mengucapkan dzahabadh-dhama’u wabtalathil-uruqu wa stabatal-ajru insyaAllah. (telah hilang rasa haus, urat-urat menjadi segar, dan insyaAllah dita[kan sebagai pahala. (HR. Abu Dawud)

 

1.     Mengakhirkan Sahur

Seseorang yang hendak melakukan puasa Ramadhan disunahkan untuk makan sahur, namun terkadang sebagian kita malas untuk melakukannya karna alasan masih ngantuk atau masih kenyang, perlu dipahami bahwa tujuan sahur bukan sekedar agar kuat dalam menjalankan puasa namun didalam sahur terdapat keberkahan, sebagaimana sabda Rasulullah saw
Makan sahurlah kalian, karena didalamnya terdapat keberkahan.”
(HR: Bukhari dan Muslim)

 

Dalam Hadits Lain dijelaskan bahwa nabi sangat menganjurkan untuk tidak meninggalkan sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Sebagaimana sabdanya :

Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kamu tinggalkan, meskipun hanya dengan stengguk air, karena Allah swt dan para malaikat-nya memberi shalawat kepada orang-orang yang nakan sahur (HR. Ahmad)

 

Di sisi lain sahur merupakan pembeda antara puasanya orang Islam dan puasanya ahlul kitab. Sebagaimana sabda Rasulullah saw : 

Dari Amru bin Ash ra. Rasulullah saw bersabda : perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur (HR. Muslim)

 

Tidak hanya makan sahur yang menjadi kesunahan tapi waktu pelaksanaannya juga disunahkan diakhirkan Rasulullah bersabda

Dari Anas bin Zaid bin Tsabit r.a ia berkata : Kami makan sahur bersama Nabi kemudian ia pergi shalat. Aku (Anas) bertanya : berapa lama selang antara adzan subuh dan sahur ? Zaid menjawab : kira-kira membaca 50 ayat al-Qur’an  (muttafaq ‘alaih) 

1.     Membaca al-Qur’an dan Menghatamkannya

Salah satu bentuk keagungan bulan Ramadhan adalah  sebagai syahrul qur’an, dimana di bulan ini kita diingatkan  akan sebuah periatiwa besar dalam sejarah peradaban islam, yaitu peristiwa diturunkannya al-Qur’an. Bulan suci Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan Allah melalui Alquran. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak membaca dan mengkhatamkannya. Namun seiring berjalannya waktu saat masuk pertengahan puasa banyak kaum muslim yang sudah tidak lagi tadarus al Qur’an meskipun belum menghatamkannya, alasan yang sering dipakai adalah karena kesibukan dan padatnya agenda.

Membayangkan al-Qur'an yang begitu tebal kadang membuat kita berfikir akan sulit menghatamkannya dalam satu bulan, namun jika kita memiliki target maka akan terlihat mudah.

Perlu diketahui :

§  Al-Qur'an terdiri dari 30 Juz

§  Rata-rata tiap juz terdiri dari 10 lembar

§  Satu bulan ada 30 hari

§  Shalat wajib ada 5 waktu

Jika kita ingin menghatamkan al-Qur’an (1x) dalam satu bulan maka kita harus membacanya setiap hari 1 juz (10 lembar), caranya bagaimana? cukup dengan membaca 2 lembar setiap selesai shalat fardhu, maka tanpa terasa kita akan menyelesaikan 1 Juz dalam satu hari. jika kitan konsisten setiap hari 1 juz, maka dalam 1 bulan (30 hari) kita akan menyelesaikan 30 juz (Khatam).

Jika kita inging mengkhatamkan lebih dari 1x dalam satu bulan, maka kita tinggal menambah jumlah lembar yang kita baca setiap harinya. Berikut Tabel Target Khatam al-Qur'an dalam 1 bulan :

Target Khatam

Subuh

Dzuhur

Asyar

Maghrib

Isya’

1 X

2 lembar

2 lembar

2 lembar

2 lembar

2 lembar

2 X

4 lembar

4 lembar

4 lembar

4 lembar

4 lembar

3 x

6 lembar

6 lembar

6 lembar

6 lembar

6 lembar


Mengapa kita mesti Khatam al-Qur'an di bulan Ramadhan ?  Karena membaca al-Qur'an memiliki keutamaan yang luar biasa serta pahala yang berlipat ganda. Apalagi dikerjakan di bulan Ramadhan tentu pahala akan semkin dilipatgandakan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

Dari ibnu Mas’ud r.a berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR. at-Tirmidzi)

Dalam Hadits lain juga dijelaskan :

Dari Abu Umamah al-Bahili ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Bacalah Al-Quran, sebab ia akan datang di hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim No. 804)

Artikel Terkait

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon